Terdengar
suara pluit menandakan akan dimulainya permainan. Kami berlari satu sama lain
untuk sampai di gerbang besar itu, tiap tim mempunyai area masing-masing agar
tidak terjadi kecurangan. Kami mulai membuka gerbang itu , aku terdiam sejenak
meihat pemandangan sekitar area permainan itu. Didalam benakku “Bisakah aku
keluar dari permainan dan mengelilingi area ini.” . Aku tersadar setelah
temanku meneriaki untuk cepat. Aku berlari menyusul mereka semua, terlihat
dimataku bahwa dia melihat kearahku sambil tersenyum seolah menertawakanku. Aku
hiraukan apa yang baru saja aku lihat. Aku menikmati saja permainan ini.
Setelah
sekian banyak rintangan yang harus kami hadapi, akhirnya terselesaikan juga.
Walaupun kami tidak mendapat juara 1, tim kami mendapat predikat tim terkompak.
Aku senang tim kami mendapat predikat itu. Setelah aku fikir-fikir seru dan
asik juga, mungkin tadi kalau saja aku keluar dari permainan aku tidak akan
sesenang ini.
Saatnya
istirahat, kami dibebaskan untuk berkeliling atau langsung pulang setelah
melepas lelah dan makan siang. Aku memutuskan untuk mengelilingi area permainan
menikmati betapa indahnya taman ini. Sebelumnya aku belum pernah kesini karena
aku baru saja pindah ke kota ini. Aku juga murid baru disekolah ini , aku belum
begitu kenal dengan teman-teman disini. Aku lebih senang menghabiskan waktuku
sendirian. Aku suka sekali dengan tempat ini, tempatnya sangan nyaman dahn
segar. Aku memang menyukai alam bebas seperti ini, dulu aku pernah ingin ikut
abang ku untuk mendaki gunung tapi sayang orang tua ku melarang karena waktu
itu aku masih kelas 1 smp.
Setelah
berjalan mencari tempat yang cukup bagus , aku pun menemukannya. Disini juga
ada pohon yang rindang jadi aku bisa duduk dibawahnya sambil bersantai. Sejenak
aku memejamkan mata sambil menghirup udara segarnya. Saat aku membuka mataku…..
Seseorang sedang berdiri sambil melihat apa yang aku lihat, tepat tiga langkah
dari tempatku duduk. Aku menghiraukannya. Aku pun mengambil mp3 player dan
earphone.
Laki-laki
itupun berbalik dan terkejut melihat keberadaanku aku juga terkejut saat
melihat bahwa itu dia lelaki yang aku lihat saat awal permainan tadi,
sepertinya dia tidak tau kalau aku sedang duduk dibawah pohon.
“Eh, ada
orang toh, kirain gak ada tadi. Gue gak ganggu lo kan kalo gue disini??” Ucapnya sambil berjalan mengarahku lalu duduk sekitar ± 1meter dari tepatku
“Hmm,
ya gak apa. Gak ganggu kok.” Jawabku singkat sambil
memasang earphone dan memutarkan lagu secara acak.
“Nama lo
siapa? Lo anak baru ya ? Gue baru kali ni lihat lo” Tanya dia
“Ya
aku anak baru, pindahan dari Bangka, namaku Serra” Jawabku tanpa melihat
kearahnya
“Oh
Bangka, oke nama gue Aron” Balas Aron
“Kenapa lo pindah ke Bandung?” Tanyanya sembari melihat kearahku
“Gak
apa-apa, cuma kepengen cari hal yang baru aja sih” Jawabku masih tanpa melihat
kearahnya
“Gue
kira karna ikut orang tua lo pindah kerja” Katanya
“Bukan,
itu cuma alasan aja supaya aku mudah masuk sekolah disini.. Orang tuaku memang
tinggal di Bandung, aku di Bangka tinggal dengan nenekku. Kuharap kamu gak kasih
tahu keteman-teman yang lain. Tolong ya, aku gak mau ditanyain macem-macem sama yang lain” Ucapku sambil melihat kearahnya
“Gue gak akan kasih tahu asalkan lo mau berteman dengan gue? Deal gak?" Balasnya
“Hmm, okeee. Memangnya
kenapa? Kamu gak punya teman?" Tanyaku karena gak ngerti maksud omongan dia apa.
"Punya lah, miris banget gue sekolah setahun lebih gak punya teman. Eh lo tinggal sama nenek lo ? terus neneklo tinggal
dengan siapa disana?” Ucapnya
"Siapa yang tahu? Kamu ngomongnya kayak gak punya temen aja. Iya, Om ku ada disana juga” Jawabku santai.
“Lah..? Temen gue banyak tapi liat kondisi sih..Oh begitu” Katanya
“Maksudnya?
Aku gak ngerti” Aku makin bingung dengan kata-katanya yang makin rumit.
“Ah gak, lupakan.. Gue cuma asal ngomong sih” Ucapnya seolah mengelak untuk menjelaskan maksudnya
“Oh,
kenapa kau tak pulang?” Tak ingin berada di topik itu, aku pun mengalihkan pembicaraan
“Ahh, Gue mau nyantai dulu disini.” Ucapnya sambil menyenderkan kepalanya ke pohon besar tempat kami berteduh
“Oh.. Okelah” Jawabku memutuskan pembicaraan karena gak punya topik bagus lagi untuk di omongin.
"Eh, lo kalo ngomong jangan aku kamu gitu, gue ngerasa canggung.. Kayak lagi di acara formal aja" Ucapnya
"Hmm, aku coba deh buat adaptasi dengan kota ini" Balasku
Ia
pun melihat ke arah jam tanganya, dan bangkit seolah akan pergi “Gue duluan ya” Katanya
“Ohh,
oke. Sampai jumpa” Balasku
“Ya,
sampai jumpa. Jaga dirimu Serra” Sembari berlari kearah parkiran
Aku
hanya melihat dia berlari dari belakanh, kemudian aku pasang lagi earphoneku ke telingaku
untuk mendengar lantunan lagu yang membuatku nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar