RESENSI NOVEL
Judul
Buku : Radikus Makan Kakus ( Bukan Binatang Biasa)
Pengarang : Raditya Dika
Penyunting : Christian Simamora
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : Cetakan Pertama 2007
Tebal Buku : 232 halaman
Harga Buku : Rp. 25.000,-
Raditya Dika yang lahir pada tanggal 28
Desember 28 1984 adalah seorang komedian dan creativepreneur. Raditya juga seorang produser,
penulis, dan sutradara dari serial komedi populer berjudul Malam Minggu Miko.
Novel ini merupakan novel komedi berisi pengalaman-pengalaman pribadinya
sendiri yang lucu aneh dan ajaib. Ini merupakan buku nonfiksi komedi karyanya
yang ketiga setelah buku Kambing Jantan dan Cinta Brontosaurus.
SINOPSIS:
Cerita pertama judulnya “Balada Badut
Mabok” . Raditya Dika atau yang sering di panggil Dika sirik dengan
teman-temannya yang kini sudah memasuki semester akhir dan sibuk membuat
skripsi. Dia pun berencana untuk melakukan penelitian sendiri. Setelah
berfikir-fikir ia pun mendapatkan ide untuk meneliti kehidupan badut dengan
menjadi badut, mengingat keluarganya takut dengan badut semua. Ia pun
mencari-cari tempat sewa kostum badut. Dan ketemulah dengan Mas Nanang orang
yang biasa nyewain kostum badut, dia khirnyaa menyewa kostum Ksatria Inggris
berkepala Harimau yang ia sebut dengan kostum Badut Mabok. Misi Dika awalnya
hanya satu, yaitu kayang di depan MONAS. Namun sebelum ke MONAS Dika melakukan
hal-hal konyol terlebih dahulu, seperti naik bajaj , pergi ke ratu Plaza, masuk
ke Carrefour, naik jembatan Busway dan kayang disana sebelum harus kayang di
depan MONAS, naik Busway ke MONAS dan berakhir dengan kayang di depan MONAS. Perjalanannya
hari itu sangat melelahkan dan penuh dengan kejadian aneh selama menjadi badut.
Cerita kedua judulnya “Ngik” , tentang Dika
ketemu dengan Toni temennya saat SD dulu yang ternyata punya penyakit
Schizophrenia atau sering disebut penyakit kepribadian ganda. Sampai akhirnya
Dika ngejauhin Toni karena dia aneh. Toni juga sering ke rumah Dika entah
karena alasan apa tapi beruntungnya Dika tak pernah dirumah tiap Toni kerumah.
Cerita ketiga judulnya “Ketika Kau Menebeng” ,
awalnya Dika saat SMA suka naik bajaj kemana-mana kini berubah saat temennya
yang namanya Aryo punya mobil baru dan akhirnya dia pun nebeng Aryo. Ternyata
tak Cuma Dika yang menebeng, ada Hugo dan Christie yg juga memanfaatkan Aryo
buat dianterin pulang kerumah atau yang lebih tepatnya nebeng. Dika sampe buat
istilah keren buat orang-orang yang suka nebeng, yaitu “nebengers”. Daftar
orang-orang yang suka nebeng Aryo pas pulang sekolah, menurut Dika adalah:
-
Hugo
sering disama-samain dengan patung Asmat, karena menurut Dika kulit Hugo itu
hitam banget. Hugo juga vokalis band, yang entah band apa.
-
Christie
hanyalah cewek polos biasa.
-
Dika
adalah orang yang paling berbahaya di mobil karena Dika suka tarik rem tangan
tiba-tiba.
-
Aryo
adalah orang yang paling normal satu-satunya dimobil itu. Ganteng, tinggi,
cool, calm, baik dan tiap berfikir selalu pakai logika.
Kerjaan mereka bertiga adalah menggosipi
si Mbip semenjak Christie, Hugo, Dika dan Aryo membahas nama kontak Hugo di
Handphone milih Christie. Menurut Dika nama itu sangat penting sekali, itu
berarti mencerminkan pemilik nama itu. Dan Hugo pun tiba-tiba nanya, apa arti
nama Mbip. Siapa Mbip? Mbip ternyata siswa pindahan dari NTB yang baru pertama
kali datang ke Jakarta, karena Mbip baru pertama kali ke Jakarta dia sangat
polos dan tidak tahu menau soal Jakarta. Hal itu yang membuat Mbip sering
menjadi bahan omongan anak-anak yang sekelas dengan Hugo dan Aryo berhubung
Mbip teman sekelasnya Hugo dan Aryo. Teman-teman sekels Mbip pun mengajarkan
Mbip untuk menjadi orang Jakarta, namun gagal.
Sampai akhirnya Mbip membacakan cerita
karangannya tentang tindakan teman-temannya yang sering menertawainya, mengejeknya
dan bertindak jahat dengannya. Tak hanya sampai disitu, ternyata setelah itu
teman-teman Mbip dapat kabar kalo dia kabur dari rumah karena mengalami tekanan
dari teman-teman di sekolah dan tantenya di rumah. Sampai-sampai orang tuanya
yang di NTB mencari Mbip namun tak kunjung dapat.
Setelah Mbip hilang, orang-orang yang
sering membicarakan Mbip pun kena karma tak secara bertubi-tubi. Entah itu
emang kesialan atau itu
Setelah Mbip hilang, orang-orang yang
sering membicarakan Mbip pun kena karma tak secara bertubi-tubi. Entah itu
emang kesialan atau itu karma dari Mbip. Aryo yang sampai saat ini , jika
terhitung dari kejadian Mbip sudah 3tahun masih mengalami kesialan.
Cerita keempat berjudul “Itu Tadi
Manusia Bukan?” . Ceritanya si Dika lagi kebelet sampe-sampe tak sadar kalau
dia masuk WC cewek sampai akhirnya saat dia ingin keluar dari stall WC cewek
itu dia dengar ada suara cewek-cewek gerombolan masuk WC , saat itulah dia
sadar kalo dia salah masuk WC. Selama 10menit lebih gerombolan itu masih di
dalam WC lagi gosipin cowok sampe gosipin masalah hantu. Kemudian hening, Dika
pikir mereka sudah keluar dia pun memutar kran air. Sontak terdengar teriakan
cewek-cewek histeris, Dika pun tak kalah kaget mendengar teriakan cewek-cewek
itu. Tak lama itu, hening lagi. Dika pikir mereka kini sudah benar-benar pergi
tapi dia salah lagi , mereka masih berdiri di pintu WC. Untuk ketiga kalinya
Dika menghidupkan kran air lagi, sampai tak terdengar suara teriakan lagi. Dika
pun memberanikan diri keluar stall WC tersebut, dan benar-benar kosong. Saat
dia keluar dari WC cewek Dika mengamati sekeliling untung tidak ada orang. Dika
pun langsung berjalan santai.
Cerita kelima berjudul “Pertanyaan Untuk
Tabib”. Isinya tentang daftar pertanyaan orang-orang yang dikirim ke emailnya.
Dengan santai Dika pun menjawab semua pertanyaan itu seadanya, dengan gaya sok
tau dan jawaban aneh darinya.
Cerita keenam berjudul “Arti Hidup” .
Saat kelas 3 SMA kehidupan Dika benar-benar tidak beres, karena kerjaan dia
hanya pacaran, bolos, baca komik dan hal-hal binal lainnya. Kemudian Dika
berubah berkat di nasehati oleh Ibu Irfah wali kelasnya, beruntung Dika dapat
berubah menjadi lebih baik lagi. Sampai tiba-tiba ia bermimpi tentang Ibu Irfah
dan tiba-tiba terbangun dapat SMS dari teman sekelasnya yang isinya bahwa Ibu
Irfah meninggal dunia di Tanah Suci Makkah. Dan tak lama itu ia bermimpi lagi
Ibu Irfah menngajarnya, saat Dika ingin bertanya Ibu Irfah pun melayang pergi ,
Dikaterbangun lagi mendapat pesan dari temannya Dira bahwa suami dan anak Ibu
Irfah meninggal akibat kecelakaan. Dika terdiam, ia bingung baru kali ini ia
dapat pertanda seseorang akan meninggal. “Lalu apa arti hidup” hal itu terpikir
dibenaknyamengingat sebelum Ibu Irfah meninggal , beliau menanyakan hal
tersebut kepada Dika.
Cerita ketujuh judulnya “Guruku Seperti
Macan”. Pada bab ini berisi kisah Dika yang tiba-tiba ditawarin buat ngajar
Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia buat anak kelas 1 SMP dan 3 SMP di Pusat
Bimbingan Belajar ( Bimbel) milik Ibunya. Pada saat itu kebetulan dia lagi
libut kuliah jadi dia punya waktu luang menjelang ada guru baru .Yang benar
saja, pada saat pertama kali mengajar rambut Dika di cat loreng, memakai baju
batik hijau keemasan , celana bahan dan sepatu pantofel. Ia sampai dibilang
sama anak kelas 3 SMP udah seperti macan, alhasil selama Dika mengajar ia
dipanggil “Kak Macan” oleh salah satu muridnya yang bernama “Sukro”. Dika punya
cara gimana supaya anak didiknya semangat belajar, yaitu dengan memberikan
minuman softdrink atau snack bagi siapa saja yang bias menjawab pertanyaan
darinya. Bahkan ada seorang anak yang mengukai cara mengajarnya, dan Ibu anak
itu menelpon untuk mengatakan bahwa Dika guru yang asik kepada Dika yang Ibu
tersebut mengira bahwa yang mengangkap telepon Pak Rofik Kepala Bimbel itu.
Cerita kedelapan berjudul “Lakukan
dengan Microwave” . Selanjutnya pengalaman Dika saat kuliah di Australia.
Disana itu makanannya mahal, jadi Dika dikasih tau Ibunya untuk masak namun
nihil tak ada satupun keahlian memasak dimiliki olehnya. Sampai akhirnya
temannya yang bernama Sabrina bahwa memasak di microwave itu mudah. Dan
akhirnya Dika mencoba memasak di microwave, seketika dia bahagia karena memasak
kini tak lagi amat teramat sulit karena kini ia bisa makan dengan gampang gak
ribet. Tak berapa lama temannya Rudi kenalin mahasiswa dari Indonesia yang
ternyata teman satu apartement Dika yang cuma beda 1 lantai Joseline namanya.
Dika pun memanfaatkan situasi itu, jika dia kehabisan stok makanan dia bisa
minta ke Joseline , Indomie contohnya. Malam itupun tiba, saat Dika kehabisan
stok Indomie dia langsung kabur ke kamar Joseline untuk minta Indomie . Saat
itu kompor Joseline rusak jadi , dia numpang masak mie di kamar Dika. Sampai
dikamar Dika , Dika malah sibuk main computer , karena Joseline lapar dia
memutuskan masak duluan dan meminta pancin ke Dika. Joseline biasanya masak di
kompor ketika dikasih panci plastik dia ga tau itu panci buat microwave.
Hasilnya ia pun memasak diatas kompor kemudian panci itu terbakar membuat alarm
kebakaran berbunya. Dika langsung lari ke dapur untuk mematikan alarm itu.
Betapa dia kaget melihat panci plastik kesayangannya kebakar diatas kompor.
Merekapun segera memadamkan api, dan Joseline menjelaskan apa yang terjadi ke
Dika.
Cerita kesembilan yang berjudul
“Dizalimi Kala Banjir” . Bagi Dika bajir adalah hal terburuk dalam hidupnya
karena pada saat SD dia pernah pergi kesekolah walaupun sekolahnya banjir ,
tapi pas mau masuk kelas dia kecebur kedalamgot yang tak terlihat bentuknya.
Dan kini dia dengan supir dan keempat adiknya ( Anggi, Ingga, Yudith dan
Enggar) yang habis pulang dari rumah tantenya kejebak macet di jalan Sudirman
gara-gara ada genangan air alias banjir. Awalnya sih dia mau diam saja dimobil
tapi gagal gara-gara adik-adiknya lapar dan mau buang air kecil. Dika
punmelihat jalan lintasan Busway sepi, dia punya ide untuk bawa adik-adiknya
ulang kerumah naik Busway. Sesampai di depan halte Busway , haltenya mau tutup
karena jalurnya mau dipake buat kendaraan pribadi mengingat macetnya sudah
parah. Rencanapulang naik Busway pun gagal, akhirnya Dika pun ganti rencana
jadi pergi cari tempat makan sekalian cari WC buat Enggar yang udah
sangat-sangat kebelet. Setelah mencari dan mencari mereka pun memutuskan makan
di Restaurant Thailand, tapi tidak memuaskan karena makanannya tidak enak.
Seusai makan mereka pun keluar dari gedung itu, masih dengan suasana macetnya
jalan Sudirman.
Cerita kesepuluh judulnya “Gak Bisa
Jongkok”. Kisah Raditya Dika saat dia mau buang air besar , nyari WC di jalan
tol gak ketemu dan pas nanya ke petugas tol WC nya sudah lewat. Dika pun
bersama Deta masih dijalan tol melirik-lirik, celingak-celinguk mencari WC.
Akhirnya keluar dari tol Dika tidak kuatlagi dia berhenti di depan laundry,
tapi hasilnya buruk laundry itu tutup. Dia puun lari ke pemukiman warga ,
mencari rumah yang ada penghuninya diluar. Saat sudah ketemu , ternyata di WC
nya adaorang. Ibu tersebut menyarankan untuk pergi ke rumah di ujung gang tak
jauh dari sana. Sesampai dirumah itu Dika langsung meminta izin menggunakan WC
nya, Ibu tersebut memberikan izin. Hal tak terduga kembali terjadi, di bak
mandi ada ikan. Kata Ibu pemilik rumah , itu ikan buat makanin nyamuk DBD.
Dikatak peduli, yang terpenting saat ini dia bisa buang air besar secepatnya.
Cerita kesebelas judulnya “Kacang Untuk
Palentin” . Dika gak setuju kalo hari Valentine itu disimbolkan dengan coklat,
dimana tiap orang harus ngasih coklat ke pasangannya.dia lebih setuju kalo itu
kacang karena kacang lebih murah daripada coklat. Sampai-sampai Dika membuat
permainan yang berjudul MerCang ( Meriam Kacang ) sangking fanatiknya dengan
kacang. Saat hari Valentine Dika memang tidak memberikan pacarnya coklat tapi
boneka, sialnya diboneka tersebut masih tertera harganya. Hal itu membuat dika
malu , dia menyesal telah memberikan boneka.dia pikir lebih baik dia mengajak
pacarnya untuk mau MerCang saja dengan menggunakan hidung sebagai meriamnya dan
kacang sebagai pelurunya.
Cerita kedua belas judulnya “(.)(.)” .
Mata kuliah Matematika adalah mata kuliah yang buat Dika ingin bunuh diri. Dari
penjelasan dosennya dia hanya mengerti soal Matriks Dasar, sisanya ? Dia hanya
bisa diam dan bingung. Dia apartement pun dia udah ngulang berkali-kali tapi
alhasil gagal, sma seperti semula , tak ada yang iamengerti. Kemudian
diambilnya kalkulator, bukan untuk belajar soal matematika tapi sibuk membuat
gambar “(.)(.)” . begitu pula di kelas berikutnya, dia tidak memperhatikan dosen
tersebut menjelaskan soal Matematika, dia hanya sibuk dengan kalkuatornya.
Cerita ketiga belas judulnya “That is So
Guy” . Pengalaman Dika saat jadi bintang tamu di Radio X yang ternyata
penyiarnya itu Gay. Dika yang tak tahu apa-apa menganggap David bercanda soal
masalah gay dan menanggapi masalah gay seolah-olah Dika itu gay. Pada akhir
pertemuan David dan Dika, saat salaman tangan Dika digelitik oleh David , Dika
masih tidak tahu kalo David gay. Setelah keluar dari Studio dan berencana makan
siang dengan temennya Dika, Anas. Anas cerita ke Dika kalo David itu gay,
seketika Dika Cuma bisa geli-geli sendiri mengingat masalah saat di Studio
Radio X.
Cerita keempat belas judulnya “Menteri
atau Petani” . Pergi bareng Ibunya sudah menjadi kebiasaan Dika, dari naik
mobil, pesawat sampe kereta sekalipun. Saat mereka ingin ke Solo Ibunya Dika
melihat seseorang yang mirip dengan menteri, tapimenurut Dika itu bukan menteri
karena dandanannya lebih mirip petani. Tapi ternyata Ibunya Dika benar, tidak
lama setelah Ibunya Dika menemui menteri tersebut , orang-orang ramai
mengerumuninya.
Cerita kelima belas judulnya “Stripper” .
Kali ini Dika menceritakan soal adinya yang bernama Anggi. Dia hobi gambar,
yang gambarnya gak ada mirip-miripnya dengan bentuk asli yang ia gambar. Dia
mlah punya cita-cita menjadi tukang gambar komik yang disebut dengan Stripper.
Hobi Anggi itu beda-beda, kadang gambar benda, kadang gambar makhluk hidup
kadang gambar komik dan sekarang dia lagi ngikutin jejak abangnya si Dika yaitu
nulis cerita , yang kalo di baca ceritanya itu datar.
Cerita keenam belas judulnya “BEER” . Saatdi
Australia Dika punya teman dari Jepang bernama Takuji, Takuji adalah penggila
bir, baginya bir adalah segalanya. Sampai suatu ketika mereka dapat tuga
presentasi soal apa yang mereka sukai. Tiba saatnya Takuji, ia mempresentasikan
soal kegemarannya minum bir. Bir adalah minuman favoritnya nomor satu. Ia juga
membawa bermacam-macam jenis bir pada saat presentasi , meminumnya satu per
satu lalu menjelaskan rasanya dengan detail. Sampai akhirnya bir ke tujuh ,
muka Takuji sudah memerah. Dosennya pun memberhentikan presentasi Takuji, takut
hal tak terduga akan terjadi. Kemudian anak kelas bahasa diundang ke garden
party-nya Gubernur South Australia, disana begitu banyak bir , itu membuat
Takuji amat senang. Selama acara Takuji hanya mencicipi semua jenis bir yang
ada disana , saat ia merasa tak kuat lagi Chang mahasiswa dari Malaysia
menggodanya untuk tetap minum walaupun wajah Takuji sudah memerah. Entah sudah
berapa gelas bir yang diminum oleh Takuji, karena kasihan Sung mahasiswa dari
Korea menyarankan untuk mengantar Takuji pulang karena melihat keadaannya sudah
benar-benar mabuk berat.karena Sung yang menyarankan, jadilah dia yang
mengantar Takuji pulang. Saat menuju ke gerbang keluar melewati taman bunga
mawar,tak sengaja Takuji memuntahkan isi perutnya kesalah satu kumpulan buka
mawar tersebut. Sung pun langsung panik dan mengamati keadaan sekitar,
untungnya tidak ada yang melihat. Mereka berdua pun langsung pergi ke parkiran,
dan Sung segera mengantar takuji pulang.
Cerita ketujuh belas judulnya “Bukan
Binatang Biasa”. Pada bab ini menceritakan perjuangan Dika dan teman SMA-nya
buat SPMB yang rata-rata ingin masuk UI. Belajar segiat-giatnya , gak peduli
sebelumnya kita gimana yang terpenting saat itu belajarlah dengan giat. Dika
sebelumnya sempat pesimis karena mengingat dirinya murid pemalas dan sering
bolos apa bisa masuk UI, tapi setelah itu BTA ia yakinin dalam diri dia
kata-kata guru tersebut. “Kalian itu tercipta akibat persaingan jutaan sel
sperma memperebutkan satu sel ovum, masa SPMB yang cuma melawan ribuan orang
aja kalian gak bisa.” Seteah itu Dika banyak ikut kegiatan yang menguntungkan
yang bisa membuat dia lulus SPMB di Fakultas Fisika UI. Berlatih soal SPMB yang
awalnya sulit lama-kelamaan jadi hal yang biasa aja,mengingat dia sering
mengerjakan soal itu dengan giat. Tapi orang tuanya mendaftarkan dirinya juga
untuk kuliah di Australia. Saat Dika udah di Australia dia dapat pesan dari
pacarnya , bilang kalo pacarnya lulus Sastra Cina di UI dan bilang kalo dia
juga lulus Fisika di UI. Lalu Dika menghubungi Bapaknya untuk memberi tahu hal
itu , tak lupa pula Ibunya. Ternyata orang tuanya di Indonesia sudah mengetahui
kabar itu. Orang tuanya bangga dengan Dika karena bisa lulus di UI. Namun Dika
tetap teguh dengan keputusannya untuk kuliah di Australia. Ibunya pun menelpon
Fito untuk menyamar menjadi Dika hanya untuk mengikuti tes kesehatan dan
mendapatkan almamater kuning mulik UI, setidaknya walaupun tidak kuliah di UI,
Dika punya almamaternya, begitulah pikir Ibunya.
Radikus Makan Kakus ini lebih bagus
dibanding Kambing Jantan atau Cinta Brontosaurus, karena ceritanya
bermacam-macam dan ada beberapa cerita memiliki amanat yang baik. Walaupun
begitu semua buku ciptaan Raditya Dika kini telah menjadi Best Seller.
Kelemahan:
Bahasa
yang digunakan dalam buku ini masih kurang baik untuk dibaca oleh semua
kalangan , dan juga pembahasan yang dibahas juga kurang cocok untuk semua
kalangan. Ada baiknya diberikan label bahwa buku ini cocok dibaca oleh kalangan
yang mana. Dan juga ada beberapa bagian yang masih salah dalam pengetikan.
Bahasa yang digunakan cenderung kurang sopan juga untuk beberapa kalangan.
Kalimatnya juga ada yang sulit dimengerti.
Kelebihan:
Buku ini memiliki amanat pada beberapa
ceritanya, bukan hanya sekedar novel komedi penghibur semata. Sangat cocok
untuk kalangan muda, karena novel ini berisi saat masa-masa SMA dan saat masa
kuliah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar