Setahun sudah aku mengenalmu tanpa kau tahu siapa aku, dan pada hari ini kita dipertemukan di satu kelas. Tak ada fikiran ataupun bayangan ku tentang semua ini, kita bukan hanya satu kelas tapi kita juga saling kenal bahkan kita juga jadi teman dekat. Valerie, itulah namanya. Dia orang yang baik, lucu, cantik mirip orang barat, dia juga lumayan pintar. Tapi sosok dirinya yang baik kini berubah setelah setahun lebih kami berteman, dia kini cenderung cuek dengan ku. Entah alasan apa yang membuatnya begitu.
Kemarin aku melihatnya pergi bersama temannya yang tak ku kenal, dari penampilannya mereka terlihat seperti badgirl dan badboy yang terlihat brutal. Sebelum temannya datang, aku mencoba menghampiri Valerie.
"Valerie...!!" Baru kali ini aku menyapanya menggunakan namanya, karena biasanya aku memanggilnya dengan panggilan Jeler
"Oh,, hai Gen" Ia membalasnya bukan dengan namaku Henna, ia memanggil dengan panggilan Genna panggilanku darinya
Akupun tersenyum kearahnya dan mulai menghampirinya,
"Jel, kamu kok sombong sekarang sama aku.. Udah punya temen baru ya ??" Tanyaku
"Hah? Jeler sombong apa sama Genna sekarang? Maaf ya Gen, aku gak maksud kok. Aku cuma,,,,," ucapannya pun terputus ketika melihat sebuah mobil Chevy Captiva yang sedikit di modif berhenti disebrang jalan.
"Umm, udah dulu ya Gen. Besok aku kerumah kamu deh sambung ceritanya..Bye-bye Genna sayang" Lanjutnya, seraya meninggalkanku yang terdiam mematung sendiriani.
Lalu Valerie pun masuk kedalam mobil itu, mobil temannya yang brutal itu.
( Ya ampun Jeler kok temen kamu brutal gitu, kamu ninggalin aku cuma gara-gara mereka. kamu bener-bener berubah teman ) Ucapku dalam hati , lalu meninggalkan tempat itu dan segera ke parkiran untuk mengambil motor lalu pulang.
-Sesampainya dirumah-
Seperti biasa rumah masih dalam keadaan kosong, karena bibi yang biasa membereskan rumah sudah pulang jam 1 siang tadi, sedangkan sekarang sudah jam 3.
Akupun membuka pintu rumah lalu menutupnya kembali, dengan perasaan yang awut-awutan aku melangkah ke kamar. Perutku yang tadinya lapar tak ku pedulikan lagi, aku pun menjatuhkan diri ke kasur yang empuk itu. Pandanganku teralih kesebuah poto yang tergantung di meja belajarku, disana banyak poto-poto yang tergantung, tetapi pandanganku hanya kesatu poto. Potoku bersamanya, Valerie.
Akupun memejamkan mataku, mungkin dengan begitu perasaan sakit ditinggal teman terbaik itu bisa hilang.
___________________________________________________________________________________
5 PM
Aku terbangun dari tidurku, tiba-tiba aku merasakan sakit diperutku. Aku lupa , dari tadi aku belum makan siang. Bahkan aku juga belum mengganti seragam sekolahku. Akupun bangkit dari tidurku lalu memutuskan untuk langsung membersihkan tubuhku. Seusai membersihkan tubuh, aku pun beranjak kedapur untuk makan. Sesampainya didapur saat aku sedang mengambil nasi. Mama datang....
"Henna?? Kamu belom makan nak? Yaampun ini udah jam 5 lewat.Mama kira kamu udah makan. Tadi mama mau nanya tapi kamu capek banget pas tidur" Seperti biasa mama menanyaiku dengan sederet pertanyaan yang aku ga tau mesti jawab dari mana.
"Eh mama, mama udah pulang? Kok tumben cepat? Kerjaan mama dikit ya ?" mencoba ngalihin perhatian mama, aku malah balik nanya.
"Iya na, minta diizinin pulang cepat soalnya bosnya mau ada acara nanti malam. Karyawannya diizinin pulang cepat. Kamu bukannya senang mama pulang cepat" kata mama
"Yah, gak gitu ma. Aku kan bingung aja gitu" kataku sambil duduk dimeja makan.
"Oh ya, si Valerie kok jarang main kerumah lagi sih. Biasanya dia sering main kerumah bawa
martabak kesukaan mama. Jadi kangen mama"
"Hmm?? Oh Valerie.. Dia lagi sibuk ma, tau sendiri kami udah kelas berapa. Ah mama mah, kangen martabaknya aja kan? Valerie nya enggak" mencoba menutupi
"Oh iya mama lupa anak mama sibuk sekarang, ya Valerie nya dong. Tapi martabaknya juga"
"Yeh mama mah ...."
----TO BE CONTINUE---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar