Selasa, 04 Maret 2014

PROLOG - WE



WE…???



SO VERY COMLICATED...!!




Dibawah langit gelap yang disinari oleh rembulan dan dihiasi oleh bintang-bintang  yang tertabur dengan indahnya, aku dan dia sedang menghangatkan diri dengan bantuan api unggun. Kami awalnya hanya terdiam, kemudian tertawa ria, terdiam lagi, lalu ledek-ledekan sampai kini terdiam lagi. Aku pun membuka percakapan agar alam ini tidak begitu sepi.

“Abang, abang kok mirip orang Arab sih? Abang masih keturunan Arab ya?” Tanyaku asal
“Hahaha… Ah masa? Gak ada kok. Mirip orang Arab dari mananya?” Jawabnya sambil tertawa.
“Dari wajahnya, hidung Abang juga” Jawabku polos
“Kenapa ? Abang cakep yaa? Abang tahu hidung abang mancung. Sudah , jangan terlalu diperhatiin nanti kamu suka lagi sama Abang” Jawabnya sambil menggodaku
“Ihh.. Apaan ? Cakepan juga G-Dragon . Aku kan cuma nanya Abang Arab, gak bakal dehh gak bakal suka” Ucapku sambil meyakinkannya
“Naga kok cakep, cakep manusialah… Lah dipanggil Abang Arab lagi. Yakin?? Awas terpesona. Hahah..” Balasnya sambil meledeki idolaku
“Kan naganya beda abaaaang… Biarin, biar abang dikira orang arab beneran. Gak mau ah terpesona sama abang” Jawabku tak mau kalah
“Iyadeh” Jawabnya sambil mencubit hidungku
“Aihh… Sakit tahu, aku sudah mancung Abaang” Aku merintih kesakitan karena cubitannya yang membuat hidungku merah
“Biar tambah mancung kayak orang Arab. Hahaha” Balasnya sambil tertawa
Aku hanya tersenyum mendengar jawabannya. Didalam fikiranku “Bagaimana bisa aku tidak menyukaimu kalau aku sudah terlanjur menyukaimu, menyayangimu bahkan mencintaimu? Akankah kau tahu tentang rasa ini??” Akupun melihat kearahnya yang sedang sibuk menambahkan kayu bakar pada api unggun itu.
“Abaaang..” Teriakku yang membuat dia terkejut
“Iya?? Kenapa? Jangan buat Abang kagetlah” Ucapnya sambil menatapku kesal
“Hehehe, maaf. Ayo selca, buat kenang-kenangan” Ucapku
“Ohh, mau foto sama orang cakep?” Tanya dia sambil membuat tatapan aneh
“Eh gak mau ah, gak jadi” Aku menggodanya seolah ingin membatalkannya
“Sudah sini” Ucapnya sambil merebut Handphone yang kugenggam.
Dia selalu bisa membuatku tersenyum, itulah alasanku mengapa sampai bisa mencintaimu seperti ini.
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar