Selasa, 10 Desember 2013

iseng-iseng



MY ALL IS IN YOU

Kicau burung kecil menemani kesendirianku ditaman sekolah . Hembusan angin membuat dedauan yang telah tua berjatuhan. Cuaca hari ini sepertinya bersahabat. tak panas terik tak pula hujan. Sudah 2 tahun  lebih aku jalani hari-hatiku di sekolah ini, selama 2 tahun itu pula aku telah mengenal seorang Maulana Adhi Pratama. Kak Adhi itu kakak kelas ku di SMA ini yang kini sudah kelas 12, sungguh tak ku duga aku bisa kenal dekat dengannya. Selain pintar dan tampan ia juga memiliki postur tubuh yang tinggi. Ia juga pemain sepak bola yang handal, tak heran ia terkenal di SMA Nusantara ini dan pastinya memiliki banyak penggemar. Tak jarang kedekatan ku dengan kak Adhi menimbulkan kecemburuan  pada penggemar nya.
Sebentar lagi ia bakalan lulus, pasti dia bakalan kuliah diluar negeri. Mengingat kabar yang beredar bahwa kak Adhi merupakan siswa undangan disalah satu Universitas teknik terkenal di Jerman yaitu Technische Universität München aku jadi berpikir apa kami masih bisa ketemu? Masih bakala komunikasi kah ? atau bakalan lost contact ? entahlah hanya tuhan yang tau.  Yah mengingat kak Adhi sampai saat ini menjadi langganan sebagai siswa yang sering mendapatkan beasiswa atas prestasinya, tak heran kalau kak adi menjadi siswa undangan.
Aku pun menghela nafas, mengingat hal itu. Berarti aku nggak bisa lagi ketemu kak Adhi. Aku nggak bisa lagi liat senyum dia tiap hari, nggak bisa bercandaan lagi, nggak bisa curhat lagi.. perpisahan dong?? Duh hatiku sedih mengingatnya. Aku pun tertunduk.
Sepasang kaki muncul dihadapanku, ku lihat siapa pemilik kaki itu.. ternyata kak Adhi, “wah panjang umur baru juga dipikirin” gumamku dalam hati . aku pun tersenyum melihat kak Adhi .
“Eh kaka, sini kak duduk ayo. Kenapa berdiri? Kaya orang mau nagih hutang aja. Haha” candaku
“Iya, emang kakak mau nagih hutang. Hutang janji kamu mau neraktir. Hahaha” balas kak Adhi yang juga bercanda. Sambil duduk disebalah ku
“Eh kamu kenapa sel? Ada masalah? Kok tadi keliatannya kaya lagi galau? Haha” lanjut kak Adhi sambil melemparkan beribu pertayaan
Woohh, satu-satu kak nanyainnya. Aku kaya lagi di introgasi jadinya. Nggak sih yah kak, sembarang, aku nggak pernah galau loh kak. Aku cuma lagi capek aja
“Lah? Capek kenapa kamu Whitney Diveena Alvarez  ?? Dohh ribet amat nama mu ven..” protes kak Adhi
“Capek aja, hahaha hayoloh.. salah sendiri siapa suruh manggil nama panjang.. woohh”ucap ku santai
“Biarin, sekali-kali juga. Kakak kan mau latihan, biar nggak ribet ntar kalo maggil nama orang di Jerman..” jawab kak Adhi asal
Hah?? Kakak beneran bakal kuliah di Jerman? Jadi itu bukan gosip lagi?? “ tanyaku dengan tatapan yang berbeda. Kali ini tatapaku penuh harap, berharap ia tak kan pergi
“ Hahahaha kamu ini percaya aja. Kalo kakak kuliah diluar negeri keluarga kakak gimana? Kakak sih nggak masalah kuliah diluar yah, tapi kakak rencananya mau kuliah sambil kerja . jadi, seenggaknya bisa bantuinorang tua lewat penghasilan tambahan itu ,kan bisa buat adik-adik kakak yang masih sekolah. Kalo disana susah ntar mau ngirimya ” jelas kak Adhi
Hah?? Beneran kak enggak jadi?? Iya juga sih..” seketika tatapan ku berubah menjadi tatapan senang. Hati ku lega mendengar jawaban langsung dari kak Adhi. Jadi nggak mesti percaya lagi sama gosip-gosip yang bertebaran.
“ Hahaha… Iya, kenapa? Seneng banget reaksinya. Kayanya ada yang takut kehilangan nih” ucap kak Adhi santai, sambil melirik ku seolah menyindir..
Haaahhh, apasih.. ngapain kehilangan. Aku tuh mikir ntar siapa lagi yang bakal ngajari aku kalo kakak nggak ada” aku menghindar. Tak ingin mengakui hal itu
Halah, bohong kan? Nggak baik bohong ven. Dosa loh “ kak Adhi berusaha memojokkan ku agar aku mengakuinya
“ Tau, kok tau.. emang aku anak kecil yang nggak tau apa-apa “ ucap ku sedikit mengomel
“ Hahaha emang anak kecil, gaya ngomongnya aja melebihi adiknya kakak yang paling bungsu.“ canda kak Adhi
Apasih kak, kaya baru kenal aku aja. Aku kan ngomong emang gini. Kalo serius beda lagi, apa lagi kalo nyanyi tambah beda” ucap ku
“ Ah masa sih ? Yaudah coba  nyanyi.. ”  modus kak Adhi supaya aku nyanyi, karna kak Adhi tau suara ku lumayan bagus. Mengingat mama ku seorang penyanyi .
“Oke, tapi kakak harus duet sama aku pas perpisahan kakak nanti. Gimana? berani ..?” nantangin kak Adhi
“ Oke, siapa  takut??”ucap kak Adhi menerima tantangan ku..
Aku pun memberanikan diri untuk menyanyikan lagu Super Junior – My All Is In You . yang mewakilkan sebagian isi hatiku.

Saranghae ireokae geumhyoneul marhaedo ideuri oneulse nayege dagawa~
Eonjeonghiseul neoneuldo ajik naegen neo naega muneunghi chugyuman shiganijo~
I Can’t Life With Touch You My All Is In You~

                                                                                                                                                      

                                                                  *******************************

Tak terasa, hari demi hari aku lewati. Dari sebulum kak Adhi UAS sampai dia selesai UN. Tapi walaupun dia sudah selesai UN dia masih tetap sekolah, makanya aku tetap semangat sekolah seperti biasa. Yah itu karna kesepakatan kami di taman sekolah saat itu, soal duet saat acara perpisahan kak Adhi da teman-temannya seangkatan.
Hari-hari kamu lalui mulai dari mencari lagu , latihan bersama , bermain bersama , belajar bersama , dan tak terasa hari perpisahan sudah dekat hanya berjarak 2 hari lagi.
Hari berikutnya aku dan kak Adhi pergi kesekolah untuk Gladi Resik sebelum hari perpisahan, Gladi Resik diadakan 2hari .
Mungkin aku memang sudah biasa mengisi acara seperti ini, tapi kali ini posisinya beda. Karna aku bakalan duet, dan itu duet nya sama kak Adhi . kalo duet aku harus kompak sama temen duet aku dan kali ini kak Adhi. Aku takut melakukan kesalahan saat duet nanti, seperti lupa lirik, grogi, dan sebagiannya. Yah kesalahanan yang akan terjadi kalau aku duet nya sama kak Adhi.
Yah memang saat latihan tak ada masalah, tapi apa akan sukses jika didepan semua anak-anak , guru , staff dan kepala sekolah SMA Nusantara. Saat ini aku berusaha untuk meyakinka diri aku kalo aku bisa. Aku nggak boleh buat duetnya jadi gagal gara-gara hal-hal yang tak diinginkan timbul.

                                                                  *******************************

Dan hari perpisahan pun tiba. aku mengenakan dress abu-abu yang simple, make up yang terlihat natural dengan rambut yang ku biarkan terurai dan  sepasang high heels dikakiku  setinggi 5cm sudah siap untuk pergi ke sekolah. Karna perpisahannya memang biasanya dilakukan disekolah. namun perpisahan tersebut dilakukan di Gedung Seni Nusantara yang masih terletak di ruang lingkup SMA Nusantara.
Akupun sarapan dulu sebelum pergi ke sekolah. Seperti biasa kakak laki-lakiku yang akan mengantar.
Kakak ku dan mobilnya telah siap, aku pun bergegas menyusul kakak di depan. Tak lupa aku pamit sama mama dan papa , dan juga minta do’a supaya acaranya lancar.

                                                                  *******************************

Sesampainya disekolah terlihat kak Adhi sedang duduk didekat kelasnya, tampaknya menunggu seseorang. Akupun segera turun dan pamit dengan kakak ku lalu menemui kak Adhi di taman.
“Kak….!!” Seru ku memanggil kak Adhi yang tampaknya gelisah
Tapi aku menyadari keberaan orang lain disana, yah ada kak Ani disana.
“Ohh, maaf aku nggak tau kalo ada kak Ani. Kayanya aku ganggu aku pergi dulu yah”  ucapku sambil meninggalkan tempat itu
Aku melupakan satu hal, yah kak Adhi memang pernah di gosipkan berpacaran dengan kak Ani. Dan gosip itu tak sebentar. Dan saat medengar kabar itu aku menangis…..
“ Ya Allah …. Sakit . jadi soal gosip itu bener. Ku kira tak ada lagi jalan yahh, kak Adhi ntar lagi kan tamat, nggak satu sekolah lagi ” pikir ku dalam hati sambil berjalan.
Kaki ku membawaku ketempat dimaa aku biasa menenangkan diri, yaitu taman sekolah… tak apa lah aku ke taman, lagian acaranya kan jam 09.00 WIB . ini baru jam 08.30
Beberapa menit kemudian terdengar suara yang sangat ku kenal.
“Hey Diveena..!” seru kak Adhi
“Lah kamu kenapa disini?” lanjutnya
“ Kak Adhi ? Nggak masuk gedung langsung ? emang mulai jam berapa acaranya?” tanyaku
“ Kakak nyariin kamu, kakak nervous menjelang detik-detik “ jelas kak Adhi
“ Hahaha , si kakak kenapa jadi nervous gini ? bukannya dulu waktu kaka jadi ketua OSIS kakak biasa aja yah pas gomong di depan audiens ??” tanyaku
“ Iya tapi beda, ini nyanyi veen “ ucap kak Adhi
“ Wahh, kakak jangan-jangan gak berani nih dengan tantangan aku. Ahh ayoo kak, kakak pasti bisa.. Fighting ….” Berusaha menyemangatkan kak Adhi . yang sebenarnya aku juga nervous
“ Ahh, iya iya iya… kakak berani kok berani Veen. Malah ntar kamu yg K.O pas dipanggung. Hahaha “ ledek kak Adhi
“Nggak dong, aku mah berani kok” ucap ku
“Iya deh iyaa, kita liat aja nati” kak Adhi nantangin
“Oke “ balas ku
“ Kakak kira tadi kamu bakal dandan abis-abisan ampe mirip badut ” canda kak Adhi
“ Ahhh nggak mungkinlah, aku nggak suka berlebihan gitu. Bukan jadi cantik ntar, malah over dosis. Hahaha ” balas ku canda
“ Tapi jujur, kamu tambah cantik loh. “ ucap kak adi dengan nada serius
“ Hahaha ,  terima kasih kakak Maulana Adhi Pratama. Kakak juga cakep kok” balas ku, sambil mengangkat jempol
“ Iya tau kok tau, udah bawaan lahir. Hahaha . Yaudah ayo kita ke gedung ntar malah telat “ canda kak Adhi sambil menyodorkan lengannya
“Oke, ayooo” jawabku, diikuti gerakan menggandeng kak Adhi reflek
Kamipun berjalan menuju Gedung Seni Nusantara yang tak jauh dari taman. Di perjalanan menuju gedung tak sedikit pasang mata yang memperhatikan kami berdua. Tapi kami tak meyadari hal itu. Kami sibuk dengan pikiran masing-masing, dan aku juga sibuk menarik nafas agar detak jantung ku stabil.
Sesampai didalam gedung kami berpisah karena tempat duduk anak kelas 12 dipisah dengan anak kelas 10 dan 11.
Dari jauh Ziya dan Ella  temanku telah memanggil, aku pun menyusul mereka.
“ Eciyeeehhh yang makin hari makin delkat” ledek Ziya dan Ella
“ Ahh apasihh .. Do’akan saja teman “ jawabku dengan raut muka merah
“ Hahaha iya, coy. Pasti kok ” ucap Ella
“ Iya veen, pasti kami do’ain yang terbaik buat sahabat kami yang satu ini “ ucap Ziya
“ Hahaha, makasih sahabat-sahabatku kalia emang the best “ ucapku sambil merangkul keduanya
 “ Hahay,iya dong Ziya sama Ella gitu “ ucap Ziya
Yah Ziyani Al-Jufri  dan Safella Ervani adalah sahabat ku dari kelas 10,waaupun kami pisah kelas namun kami tetap sma-sama kaya waktu kelas 10.
Tak lama kami bercanda tawa, kemudian acarapun dimulai…
Pembukaan acara diisi dengan acara resmi.. kemuadian baru acara bebas…. Di acara bebas kami berada diurutan ke 4.


                                                                  *******************************


Dan tiba saatnya untuk kami perform..
“ Yak, acara selajutnya mari kita saksikan Whitney Diveena Alvarez F.t Maulana Adhi Pratama  - My Heart “
Penonton pun bertepuk tangan.


Di sini kau dan aku
Terbiasa bersama
Menjalani kasih sayang
Bahagia ku denganmu
Pernahkah kau menguntai
Hari paling indah
Ku ukir nama kita berdua
Di sini surga kita
Bila kita mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang
If you love somebody, could we be this strong
I will fight to win our love will conquer all
Wouldn’t risk my love even just one night
Our love will stay in my heart
My heart



Lagu pun selesai, penonton bertepuk tangan. Aku rasanya mau nangis kerna nyanyiin lagu ini. Tapi untung aku bisa menahannya.
Aku dan kak Adhi menunduk berterima kasih.
Hal yang tak terduga muncul, kak Adhi bersimpuh .
“ Withney Diveena Alvarez … I LOVE YOU “ Ucap kak Adhi lantang
Aku pun terdiam, melting akan perlakuan kak Adhi itu. Tak kuasa menahannya, mataku sudah berkaca-kaca. Aku tak pernah menduga akan hal ini sungguh diluar dugaan.
“ Would you be mine ? “ ucap kak Adhi menatap ku dengan tatapan penuh harap.
Aku terdiam lagi, dan air mata ku menetes ditangan ku yang digenggam oleh kak Adhi. Aku menutup mulutku dengan tangan kiri ku agar tangis ku tak pecah . dan aku menjawab.
“ Yes, I’ll be yours “ jawab ku sambil menahan tangis.
Seluruh penonton bersorak, terlihat kedua sahabat ku Ziya dan Ella berdiri sambil bersorak paling heboh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar