MY
ALL IS IN YOU
Kicau burung kecil menemani kesendirianku
ditaman sekolah . Hembusan angin membuat dedauan yang telah tua berjatuhan.
Cuaca hari ini sepertinya bersahabat. tak panas terik tak pula hujan. Sudah 2
tahun lebih aku jalani hari-hatiku di
sekolah ini, selama 2 tahun itu pula aku telah mengenal seorang Maulana Adhi
Pratama. Kak Adhi itu kakak kelas ku di SMA ini yang kini sudah kelas 12,
sungguh tak ku duga aku bisa kenal dekat dengannya. Selain pintar dan tampan ia
juga memiliki postur tubuh yang tinggi. Ia juga pemain sepak bola yang handal,
tak heran ia terkenal di SMA Nusantara ini dan pastinya memiliki banyak
penggemar. Tak jarang kedekatan ku dengan kak Adhi menimbulkan kecemburuan pada penggemar nya.
Aku pun menghela nafas, mengingat hal itu. Berarti aku nggak bisa lagi ketemu kak Adhi. Aku nggak bisa lagi liat senyum dia tiap
hari, nggak bisa bercandaan lagi, nggak bisa curhat lagi.. perpisahan
dong?? Duh hatiku sedih mengingatnya.
Aku pun tertunduk.
Sepasang kaki muncul dihadapanku, ku lihat siapa pemilik kaki
itu.. ternyata kak Adhi, “wah panjang umur baru juga dipikirin” gumamku dalam
hati . aku pun tersenyum melihat kak Adhi .
“Eh kaka, sini kak duduk ayo. Kenapa berdiri? Kaya orang mau nagih hutang aja. Haha”
candaku
“Iya, emang kakak mau nagih hutang. Hutang
janji kamu mau neraktir. Hahaha” balas kak Adhi yang juga bercanda. Sambil
duduk disebalah ku
“Eh kamu kenapa sel? Ada masalah? Kok tadi
keliatannya kaya lagi galau? Haha” lanjut kak Adhi sambil
melemparkan beribu pertayaan
“Woohh,
satu-satu kak nanyainnya. Aku kaya lagi di introgasi jadinya. Nggak sih yah kak, sembarang, aku nggak pernah galau loh kak. Aku cuma lagi capek aja”
“Lah? Capek kenapa kamu Whitney Diveena
Alvarez ?? Dohh ribet amat nama mu ven..” protes kak Adhi
“Capek aja,
hahaha hayoloh.. salah sendiri siapa
suruh manggil nama panjang.. woohh”ucap
ku santai
“Biarin, sekali-kali juga. Kakak kan mau
latihan, biar nggak ribet ntar kalo
maggil nama orang di Jerman..” jawab kak Adhi asal
“ Hah??
Kakak beneran bakal kuliah di Jerman? Jadi itu bukan gosip lagi?? “ tanyaku
dengan tatapan yang berbeda. Kali ini tatapaku penuh harap, berharap ia tak kan
pergi
“ Hahahaha kamu ini percaya aja. Kalo kakak kuliah diluar negeri
keluarga kakak gimana? Kakak sih nggak
masalah kuliah diluar yah, tapi kakak rencananya mau kuliah sambil kerja .
jadi, seenggaknya bisa bantuinorang
tua lewat penghasilan tambahan itu ,kan bisa buat adik-adik kakak yang masih
sekolah. Kalo disana susah ntar mau
ngirimya ” jelas kak Adhi
“ Hah??
Beneran kak enggak jadi?? Iya juga sih..” seketika tatapan ku berubah menjadi
tatapan senang. Hati ku lega mendengar jawaban langsung dari kak Adhi. Jadi
nggak mesti percaya lagi sama gosip-gosip yang bertebaran.
“ Hahaha… Iya, kenapa? Seneng banget
reaksinya. Kayanya ada yang takut
kehilangan nih” ucap kak Adhi santai, sambil melirik ku seolah menyindir..
“ Haaahhh,
apasih.. ngapain kehilangan. Aku tuh mikir
ntar siapa lagi yang bakal ngajari aku kalo kakak nggak ada” aku menghindar. Tak ingin mengakui hal itu
“ Halah,
bohong kan? Nggak baik bohong
ven. Dosa loh “ kak Adhi berusaha
memojokkan ku agar aku mengakuinya
“ Tau, kok tau.. emang aku anak kecil yang nggak tau apa-apa “ ucap ku sedikit
mengomel
“ Hahaha emang anak kecil, gaya ngomongnya
aja melebihi adiknya kakak yang paling bungsu.“ canda kak Adhi
“ Apasih
kak, kaya baru kenal aku aja. Aku kan
ngomong emang gini. Kalo serius beda lagi, apa lagi kalo nyanyi tambah beda”
ucap ku
“ Ah masa
sih ? Yaudah coba nyanyi.. ” modus kak Adhi supaya aku nyanyi, karna kak
Adhi tau suara ku lumayan bagus. Mengingat mama ku seorang penyanyi .
“Oke, tapi kakak harus duet sama aku pas perpisahan
kakak nanti. Gimana? berani ..?” nantangin kak Adhi
“ Oke, siapa
takut??”ucap kak Adhi menerima tantangan ku..
Aku pun memberanikan diri untuk menyanyikan
lagu Super Junior – My All Is In You
. yang mewakilkan sebagian isi hatiku.
Saranghae ireokae geumhyoneul marhaedo
ideuri oneulse nayege dagawa~
Eonjeonghiseul neoneuldo ajik naegen neo
naega muneunghi chugyuman shiganijo~
I Can’t Life With Touch You My All Is In
You~
*******************************
Tak terasa, hari demi hari aku lewati. Dari
sebulum kak Adhi UAS sampai dia selesai UN. Tapi walaupun dia sudah selesai UN
dia masih tetap sekolah, makanya aku tetap semangat sekolah seperti biasa. Yah
itu karna kesepakatan kami di taman sekolah saat itu, soal duet saat acara
perpisahan kak Adhi da teman-temannya seangkatan.
Hari-hari kamu lalui mulai dari mencari lagu
, latihan bersama , bermain bersama , belajar bersama , dan tak terasa hari
perpisahan sudah dekat hanya berjarak 2 hari lagi.
Hari berikutnya aku dan kak Adhi pergi kesekolah
untuk Gladi Resik sebelum hari perpisahan, Gladi Resik diadakan 2hari .
Mungkin aku memang sudah biasa mengisi acara
seperti ini, tapi kali ini posisinya beda. Karna aku bakalan duet, dan itu duet
nya sama kak Adhi . kalo duet aku harus kompak sama temen duet aku dan kali ini
kak Adhi. Aku takut melakukan kesalahan saat duet nanti, seperti lupa lirik,
grogi, dan sebagiannya. Yah kesalahanan yang akan terjadi kalau aku duet nya
sama kak Adhi.
Yah memang saat latihan tak ada masalah, tapi
apa akan sukses jika didepan semua anak-anak , guru , staff dan kepala sekolah
SMA Nusantara. Saat ini aku berusaha untuk meyakinka diri aku kalo aku bisa.
Aku nggak boleh buat duetnya jadi gagal gara-gara hal-hal yang tak diinginkan
timbul.
*******************************
Dan hari perpisahan pun tiba. aku mengenakan
dress abu-abu yang simple, make up yang terlihat natural dengan rambut yang ku
biarkan terurai dan sepasang high heels dikakiku setinggi 5cm sudah siap untuk pergi ke
sekolah. Karna perpisahannya memang biasanya dilakukan disekolah. namun
perpisahan tersebut dilakukan di Gedung Seni Nusantara yang masih terletak di
ruang lingkup SMA Nusantara.
Akupun sarapan dulu sebelum pergi ke sekolah.
Seperti biasa kakak laki-lakiku yang akan mengantar.
Kakak ku dan mobilnya telah siap, aku pun
bergegas menyusul kakak di depan. Tak lupa aku pamit sama mama dan papa , dan
juga minta do’a supaya acaranya lancar.
*******************************
Sesampainya disekolah terlihat kak Adhi
sedang duduk didekat kelasnya, tampaknya menunggu seseorang. Akupun segera turun
dan pamit dengan kakak ku lalu menemui kak Adhi di taman.
“Kak….!!” Seru ku memanggil kak
Adhi yang tampaknya gelisah
Tapi aku menyadari keberaan orang lain
disana, yah ada kak Ani disana.
“Ohh, maaf
aku nggak tau kalo ada kak Ani. Kayanya aku ganggu aku pergi dulu yah” ucapku sambil meninggalkan tempat itu
Aku melupakan satu hal, yah kak Adhi memang
pernah di gosipkan berpacaran dengan kak Ani. Dan gosip itu tak sebentar. Dan
saat medengar kabar itu aku menangis…..
“ Ya Allah …. Sakit . jadi soal gosip itu
bener. Ku kira tak ada lagi jalan yahh, kak Adhi ntar lagi kan tamat, nggak
satu sekolah lagi ” pikir ku dalam hati sambil berjalan.
Kaki ku membawaku ketempat dimaa aku biasa
menenangkan diri, yaitu taman sekolah… tak apa lah aku ke taman, lagian
acaranya kan jam 09.00 WIB . ini baru jam 08.30
Beberapa menit kemudian terdengar suara yang
sangat ku kenal.
“Hey Diveena..!” seru kak Adhi
“Lah kamu kenapa disini?”
lanjutnya
“ Kak Adhi ? Nggak masuk gedung
langsung ? emang mulai jam berapa acaranya?” tanyaku
“ Kakak nyariin kamu, kakak
nervous menjelang detik-detik “ jelas kak Adhi
“ Hahaha , si kakak kenapa jadi
nervous gini ? bukannya dulu waktu kaka jadi ketua OSIS kakak biasa aja yah pas
gomong di depan audiens ??” tanyaku
“ Iya tapi beda, ini nyanyi veen
“ ucap kak Adhi
“ Wahh, kakak jangan-jangan gak
berani nih dengan tantangan aku. Ahh ayoo kak, kakak pasti bisa.. Fighting ….”
Berusaha menyemangatkan kak Adhi . yang sebenarnya aku juga nervous
“ Ahh, iya iya iya… kakak berani
kok berani Veen. Malah ntar kamu yg K.O pas dipanggung. Hahaha “ ledek kak Adhi
“Nggak dong, aku mah berani kok”
ucap ku
“Iya deh iyaa, kita liat aja
nati” kak Adhi nantangin
“Oke “ balas ku
“ Kakak kira tadi kamu bakal
dandan abis-abisan ampe mirip badut ” canda kak Adhi
“ Ahhh nggak mungkinlah, aku
nggak suka berlebihan gitu. Bukan jadi cantik ntar, malah over dosis. Hahaha ”
balas ku canda
“ Tapi jujur, kamu tambah cantik
loh. “ ucap kak adi dengan nada serius
“ Hahaha , terima kasih kakak Maulana Adhi Pratama.
Kakak juga cakep kok” balas ku, sambil mengangkat jempol
“ Iya tau kok tau, udah bawaan
lahir. Hahaha . Yaudah ayo kita ke gedung ntar malah telat “ canda kak Adhi
sambil menyodorkan lengannya
“Oke, ayooo” jawabku, diikuti
gerakan menggandeng kak Adhi reflek
Kamipun berjalan menuju Gedung Seni Nusantara
yang tak jauh dari taman. Di perjalanan menuju gedung tak sedikit pasang mata
yang memperhatikan kami berdua. Tapi kami tak meyadari hal itu. Kami sibuk dengan
pikiran masing-masing, dan aku juga sibuk menarik nafas agar detak jantung ku
stabil.
Sesampai didalam gedung kami berpisah karena
tempat duduk anak kelas 12 dipisah dengan anak kelas 10 dan 11.
Dari jauh Ziya dan Ella temanku telah memanggil, aku pun menyusul
mereka.
“ Eciyeeehhh yang makin hari
makin delkat” ledek Ziya dan Ella
“ Ahh apasihh .. Do’akan saja
teman “ jawabku dengan raut muka merah
“ Hahaha iya, coy. Pasti kok ”
ucap Ella
“ Iya veen, pasti kami do’ain
yang terbaik buat sahabat kami yang satu ini “ ucap Ziya
“ Hahaha, makasih
sahabat-sahabatku kalia emang the best “ ucapku sambil merangkul keduanya
“ Hahay,iya dong Ziya sama Ella gitu “ ucap
Ziya
Yah Ziyani Al-Jufri dan Safella Ervani adalah sahabat ku dari
kelas 10,waaupun kami pisah kelas namun kami tetap sma-sama kaya waktu kelas
10.
Tak lama kami bercanda tawa, kemudian
acarapun dimulai…
Pembukaan acara diisi dengan acara resmi..
kemuadian baru acara bebas…. Di acara bebas kami berada diurutan ke 4.
*******************************
Dan tiba saatnya untuk kami perform..
“ Yak, acara selajutnya mari kita
saksikan Whitney Diveena Alvarez F.t Maulana Adhi Pratama - My Heart “
Penonton pun bertepuk tangan.
Di sini
kau dan aku
Terbiasa bersama
Menjalani kasih sayang
Bahagia ku denganmu
Terbiasa bersama
Menjalani kasih sayang
Bahagia ku denganmu
Pernahkah
kau menguntai
Hari paling indah
Ku ukir nama kita berdua
Di sini surga kita
Hari paling indah
Ku ukir nama kita berdua
Di sini surga kita
Bila kita
mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang
Mungkinkah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang
If you
love somebody, could we be this strong
I will fight to win our love will conquer all
Wouldn’t risk my love even just one night
Our love will stay in my heart
My heart
I will fight to win our love will conquer all
Wouldn’t risk my love even just one night
Our love will stay in my heart
My heart
Lagu pun selesai, penonton bertepuk
tangan. Aku rasanya mau nangis kerna nyanyiin lagu ini. Tapi untung aku bisa
menahannya.
Aku dan kak Adhi menunduk berterima
kasih.
Hal yang tak terduga muncul, kak
Adhi bersimpuh .
“ Withney Diveena
Alvarez … I LOVE YOU “ Ucap kak Adhi lantang
Aku pun terdiam, melting akan
perlakuan kak Adhi itu. Tak kuasa menahannya, mataku sudah berkaca-kaca. Aku
tak pernah menduga akan hal ini sungguh diluar dugaan.
“ Would you be mine
? “ ucap kak Adhi menatap ku dengan tatapan penuh harap.
Aku terdiam lagi, dan air mata ku
menetes ditangan ku yang digenggam oleh kak Adhi. Aku menutup mulutku dengan
tangan kiri ku agar tangis ku tak pecah . dan aku menjawab.
“ Yes, I’ll be
yours “ jawab ku sambil menahan tangis.
Seluruh penonton bersorak, terlihat
kedua sahabat ku Ziya dan Ella berdiri sambil bersorak paling heboh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar